Kenali Gejala OAB (Overactive bladder )

Info Kesehatan Overactive bladder (OAB) merupakan suatu kondisi penyakit di mana kandung kemih beraktivitas secara berlebihan. OAB terjadi karena kerusakan dari persarafan pada otot kandung kemih atau pada otot-otot panggul yang membantu proses berkemih. Para ahli yang tergabung dalam International Continence Society (ICS) menjabarkan OAB sebagai kumpulan gejala atau sindroma yang terdiri dari perasaan ingin berkemih yang sulit ditahan, seringkali disertai berkemih lebih sering pada siang dan
malam hari, serta kadang-kadang disertai dengan mengompol.

Dalam kurun dua tahun terakhir, penderita OAB terus mengalami peningkatan. Di Amerika Serikat saat ini jumlah penderitanya diperkirakan sekitar 33 juta orang, sedangkan di Indonesia diperkirakan sekitar 10-15% dari seluruh penduduk Indonesia yang berusia muda sampai manula menderita OAB, dengan kisaran usia 40-50 tahun. Yang termuda ditemukan berusia 20 tahun dan yang tertua 65 tahun. Jumlah penderita wanita lebih banyak dibanding pria.

Penyebab pastinya sampai kini belum diketahui dengan pasti. Yang pasti bukan karena proses penuaan –walaupun jumlah penderita berusia lanjut lebih banyak— dan juga bukan karena terlalu banyak minum ataupun kondisi habis melahirkan. Beberapa faktor yang disinyalir berkontribusi menyebabkan OAB dan gejalanya –walau bukan penyebab pasti- antara lain adalah kerusakan sistem saraf pusat (seperti kerusakan karena stroke, penyakit parkinson’s, multiple sklerosis, atau kerusakan saraf tulang belakang), hambatan dan kelemahan uretra, kelemahan otot yang menyangga kandung kemih pada tempatnya, kekurangan estrogen (pada wanita), pembesaran prostat, infeksi saluran kemih, kanker kandung kemih atau batu kandung kemih, serta komplikasi histerektomi atau operasi prostat.

Kenali Gejala OAB
Anda penderita OAB? Kenali gejalanya dari beberapa kebiasaan ini:
1. Sulit tidur, letih, dan lemas karena sering bangun pada malam hari untuk berkemih. Frekuensi normal berkemih pada malam hari cuma satu kali, sedangkan pada penderita OAB bisa berkali-kali.
2. Tanpa sadar melakukan ‘toilet mapping’ atau menanyakan lokasi toilet terdekat setiap kali mengunjungi tempat baru.
3. Selalu membawa pakaian cadangan untuk berjaga-jaga jika tiba-tiba mengompol.
4. Selalu menggunakan pakaian yang gelap supaya jika mengompol tidak mudah terlihat oleh orang lain.
5. Membawa botol atau semacam pembalut untuk menampung air seni di dalam kendaraan pribadi.
6. Menghindari hubungan seksual dengan suami atau istri karena khawatir air seni tiba-tiba ‘bocor’ sewaktu berhubungan.
7. Menghindari aktivitas sosial karena malu akibat pakaian selalu berbau pesing dan terasa lembab.

0 Response to "Kenali Gejala OAB (Overactive bladder )"

Posting Komentar