Mencegah Kifosis Dengan Terapi

Info Kesehatan Kifosis merupakan salah satu bentuk kelainan yang terjadi pada tulang belakang manusia. Ciri-ciri kifosis ditandai dengan bentuk punggung yang tidak normal dan melengkung ke belakang lebih dari  50 derajat. Istilah kifosis dikenal oleh awam sebagai bungkuk.

Kifosis dapat menyebabkan beberapa masalah, tidak hanya postur tubuh yang membungkuk, namun juga

beberapa gejala lainnya seperti nyeri punggung, kelelahan otot dan kekakuan di bagian belakang punggung. Dan pada kasus yang parah, kifosis dapat mempengaruhi paru-paru, saraf, dan organ lainnya, sehingga menyebabkan rasa sakit dan mempengaruhi kualitas hidup.

"Kifosis dapat dicegah sejak dini jika rajin meminum susu atau makanan tinggi kalsium dan melakukan olahraga yang menarik atau menekan tulang," ujar dr. Siti Annisa Nuhonni, SpKFR, dari Departemen Rehabilitasi Medik RSCM-FKUI, dalam diskusi media bersama Anlene di Jakarta, akhir April 2013.

Selain itu, dr. Siti menyarankan para ibu mengurangi beban tas sekolah anaknya agar punggung anak tidak bekerja keras mengangkat buku-buku anak. Anak juga harus dibiasakan duduk tegak, baik di meja belajar di rumah maupun di sekolah. Sebaiknya ajak keluarga rutin berjemur matahari setiap pagi sebelum jam 9 pagi untuk membantu tulang menyerap kalsium dan vitamin D dalam tubuh. Sebagai orang dewasa, Anda dan suami juga harus tetap minum susu bersama anak, terutama yang tinggi kalsium, untuk mencegah osteoporosis. Sebab, osteoporosis merupakan salah satu penyebab terjadinya Kifosis.

Namun, jika sudah terlanjur menderita kifosis, ada beberapa terapi yang bisa dilakukan, yakni:

Kifosis postural

Biasanya dapat diobati dengan terapi fisik untuk membantu memperkuat otot-otot punggung dan memperbaiki postur tubuh. Penghilang rasa sakit ringan dan obat antiinflamasi juga dapat membantu mengurangi gejala. Bungkuknya punggung tidak menyebabkan komplikasi yang lebih serius. Pembedahan tidak diperlukan untuk kifosis postural.

Kifosis scheuermaan
Pada awalnya biasanya diobati dengan kombinasi latihan dan terapi fisik dan pengobatan nyeri pinggang serta antiinflamasi. Jika kifosis terus berkembang, dapat menggunakan penyangga tulang. Seperti rekomendasi dokter, penyangga sebaiknya digunakan untuk punggung yang melengkung hingga kurang lebih 45 derajat dan dapat terus digunakan hingga kondisi mulai normal. Dalam beberapa kasus, pembedahan dianjurkan untuk kifosis scheuermaan. Indikasi untuk operasi meliputi kurva lebih dari 75 derajat, nyeri yang tidak terkontrol, dan kelainan syaraf, jantung, dan paru-paru.

Pengobatan kifosis bawaan umumnya dilakukan pada saat penderita masih balita. Hal ini karena kifosis disebabkan oleh adanya kelainan pada tulang belakang saat bayi masih dalam janin ibu. Pembedahan sebaiknya dilakukan seawal mungkin untuk membantu mencegah kondisi kifosis bertambah parah.

Terapi osteoporosis diperlukan untuk mencegah terjadinya fraktur di kemudian hari pada kasus kifosis yang disebabkan oleh osteoporosis. Terapi lain seperti olahraga, pengaturan pola makan dan asupan nutrisi dengan mengkonsumsi susu berkalsium tinggi dua kali sehari atau sesuai dengan jumlah harian yang direkomendasikan setiap hari juga dapat memperlambat atau menghentikan progresifitas osteoporosis. Namun untuk kasus kifosis yang parah, pembedahan merupakan pilihan terapi.

0 Response to "Mencegah Kifosis Dengan Terapi"

Posting Komentar