Mengatur Konsumsi Hidangan Lebaran

Info Kesehatan Setelah tubuh terbiasa dengan pola makan saat berpuasa, di mana perut kosong selama 14 jam (dari subuh hingga buka puasa), tubuh perlu penyesuaian untuk kembali ke pola makan yang normal. Bila langsung 'dihajar' dengan makanan-makanan berat, apalagi dalam jumlah banyak dan non-stop, tentunya tubuh akan 'kaget' dan akhirnya malah bisa 'KO'.
   
Sebaiknya beberapa hari setelah berpuasa, biarkan  saluran cerna Anda secara perlahan menyesuaikan kembali ke pola makan biasa. Anda tetap bisa kembali makan 3 kali sehari, tapi kurangi porsinya.  Karena, saluran cerna  perlu waktu untuk membiasakan diri memproduksi enzim-enzim yang dibutuhkan untuk mencerna makanan sesuai dengan kebutuhan baru. Makanan yang masuk secara berlebihan dan tidak dapat dicerna dengan baik bisa menimbulkan reaksi tidak nyaman, seperti kembung atau malah diare.
   
“Makan berlebihan saat lebaran dapat membebani saluran cerna. Biasanya makan besar cuma 2 kali, tiba-tiba jadi 4-5 kali. Tak heran bila akhirnya timbul berbagai keluhan,” tutur Dr. Fiastuti Witjaksono MSc. MS. SpGK, ahli gizi dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. “Karena itu, ada baiknya kita mematuhi  pepatah bijak, 'berhentilah makan sebelum kenyang', supaya makanan dapat dicerna dengan baik dan hasilnya  bermanfaat bagi tubuh.”

Sulitnya menolak hidangan lebaran
Dokter Fiastuti menambahkan, setiap kali kita dihadapkan pada berbagai makanan lezat, yang harus segera kita lakukan adalah 'menyetel' otak kita menjadi cermat. Maksudnya, cermat memilih jenis-jenis makanan yang terbaik bagi tubuh kita. Jenis-jenis makanan yang bisa merusak kesehatan atau hanya bikin gemuk saja, lebih baik dihindari.
   
Sayangnya, hidangan khas lebaran umumnya justru tinggi kalori, karena terdiri dari makanan bersantan, berlemak, dan bergula. Karena itu, kalau memang sulit untuk menolaknya, hal yang masih bisa (dan wajib) kita lakukan adalah mengontrol jumlah konsumsinya.

Berikut sejumlah berapa tip dari Dr. Fiastuti  yang dapat Anda terapkan saat berlebaran, agar terbebas dari ancaman kegemukan:

Bila Anda berposisi sebagai penjamu:
1. Siapkan hidangan-hidangan penyeimbang yang berkalori rendah di samping hidangan khas lebaran. Misalnya: sayur bening, lalapan, asinan buah, gado-gado, atau salad (dengan saus minyak zaitun).  
2. Buah-buahan lebih baik dihidangkan dalam keadaan segar. Bisa juga dijadikan es buah atau dicampur dengan agar-agar, tapi minimalkan takaran gulanya.
3. Ganti minuman bersoda atau sirup yang tinggi gula dengan jus buah tanpa gula.

Bila Anda yang bertamu:
1. Tidak mau menolak tawaran makan demi menghormati tuan rumah tentu boleh saja. Tapi buatlah perencanaan asupan kalori  harian sejak awal. Kalau Anda harus mengunjungi lima tempat,  aturlah porsi sedikit-sedikit pada setiap tempat. Anda tidak harus mencicipi semua jenis hidangan yang disajikan, bukan?
2. Ingat-ingat selalu 'prestasi' yang telah Anda raih selama bulan puasa. Sayang kan, kalau tubuh harus melar lagi hanya karena sulit menahan godaan.
3. Pertahankan prinsip 'secukupnya, jangan berlebihan'. Usir dorongan untuk 'balas dendam' dengan makan sepuasnya setelah sebulan penuh menahan selera.
4. Setelah 2 hari berpesta di hari lebaran, kembalilah berolahraga teratur dan untuk sementara menjauhi jenis-jenis makanan tinggi kalori. Pilih lauk-pauk yang direbus, dikukus, atau ditim. Ganti nasi putih dengan nasi beras merah atau roti gandum. Perbanyak konsumsi sayuran dan buah segar.

0 Response to "Mengatur Konsumsi Hidangan Lebaran"

Posting Komentar