Cara Mendeteksi Kanker Serviks

Info Kesehatan Proses terjadinya kanker serviks memakan waktu cukup lama. Mulai dari tahap terinfeksi HPV hingga berkembang menjadi kanker membutuhkan waktu 10-20 tahun. Sebelum menjadi kanker terjadi tahapan yang dinamakan lesi prakanker, yaitu keadaan di mana HPV telah menginfeksi mulut rahim dan membuat sel di sekitar epitel leher rahim menjadi berantakan. Saat berada di tahap ini, sel-sel kanker tersebut masih bisa dimusnahkan dengan cara dilaser,
dibakar, atau dibekukan. Jangan khawatir, semua itu hanyalah tindakan medis sederhana, bukan operasi besar.

Akan sangat baik jika sel abnormal tersebut ditemukan pada tahap ini, karena tingkat kesembuhannya dapat mencapai 100%. Sayangnya, tahapan ini nyaris tidak menimbulkan gejala apa-apa, sehingga wanita cenderung mengabaikan pentingnya skrining HPV secara rutin. Padahal jika sudah memasuki tahapan kanker, tingkat kesembuhannya menjadi sangat kecil, sekalipun pasien sudah menjalani pengobatan lengkap, termasuk pengangkatan organ rahim dan kemoterapi dalam kurun waktu panjang.

Padahal ada banyak alternatif pencegahan yang ditawarkan dunia medis. Pencegahan primer adalah melalui vaksin. Vaksin ini dapat mencegah infeksi dua tipe HPV yang paling sering menyebabkan kanker serviks, yaitu tipe 16 dan 18. Tindakan vaksinasi paling efektif dilakukan pada saat wanita belum melakukan kontak seksual -semakin muda semakin baik- yaotu antara usia 9-26 tahun, sehingga antibodi yang terbentuk semakin baik dan mampu menjaga kita hingga 30 tahun ke depan.

Tapi, bagaimana nasib kita bila sudah 'terlanjur' melakukan kontak seksual tanpa sempat divaksinasi? Jangan keburu berkecil hati. Ada pencegahan sekunder yang masih bisa dilakukan, yaitu dengan rutin melakukan skrining HPV (mulai dari Pap Smear, Inspeksi Visual dengan Asam Asetat atau IVA, tes HPV, dan sebagainya) setiap tahun. Dengan rutin skrining, tahap pembentukan sel rusak (lesi prakanker) dapat ditemukan lebih dini dan dicegah agar tidak berkembang menjadi sel kanker dan menyebar.

Di negara-negara Eropa, Amerika, Australia, dan Singapura, kanker serviks bukan lagi penyakit yang ditakutkan, serta bukan lagi menjadi penyebab kematian wanita yang terbesar. Tingkat kesadaran para wanita di sana, termasuk pemerintahnya, cukup besar. Selain memberikan vaksin HPV secara gratis, sejumlah negara juga memberlakukan sistem peringatan jika ada warganya yang terlambat melakukan pap smear atau skrining HPV lainnya. Satu hal kembali terbukti. Jauh lebih baik mencegah daripada mengobati.

0 Response to "Cara Mendeteksi Kanker Serviks"

Posting Komentar