Posisi Tidur Yang Seimbang

Info Kesehatan Seperti apakah posisi tidur Anda? Ternyata hampir 95% manusia memiliki pola tidur yang sama setiap hari, sehingga menjadi sebuah kebiasaan. Tapi, amankah untuk kesehatan tubuh Anda? Berikut penjelasannya:

Posisi recovery
Posisi memiringkan tubuh ini disebut posisi pemulihan, karena kerap digunakan dalam kondisi darurat medis. Posisi ini baik untuk mengurangi gangguan pencernaan,
terutama refluks asam lambung dan melegakan saluran pernapasan. Untuk mengatasi gangguan refluks, miringkan tubuh ke bagian kiri. Penelitian dari Graduate Hospital, Philadelphia, mengungkapkan bahwa posisi tidur miring ke kanan membuat asam lambung lebih lambat mengalir ke esophagus, sehingga perut menjadi tidak nyaman. Risiko negatifnya adalah munculnya kerutan di wajah karena terus tertekan di satu sisi.

Posisi telentang
Menempatkan bagian belakang tubuh sebagai tumpuan adalah posisi ideal, khususnya bagi penderita arthtritis dan sakit punggung. Pasalnya, beban tubuh terbagi secara rata tanpa memberi tekanan pada salah satu daerah atau organ tubuh tertentu. Jangan lupa menyelipkan bantal kecil di bawah lekukan lutut untuk membuat pinggang lebih relaks, terutama bagi Anda yang memiliki pinggang melenting atau kerap bermasalah dengan sakit pinggang.

Namun, posisi ini dapat memicu timbulnya dengkuran, karena membuat otot rahang dan lidah menjadi relaks, serta tenggorokan menyempit sehingga menimbulkan turbulensi udara. Jika posisi ini merupakan favorit Anda, pastikan untuk menopang kepala dan leher Anda dengan bantal yang nyaman agar leher dan ruas tulang belakang bagian atas tidak mengalami ketegangan yang dapat memicu sakit.

Posisi bayi (meringkuk)
Posisi menyamping dengan kedua lutut naik atau ditekuk mendekati dada ini dapat membantu mengatasi cedera dan sakit pada punggung. Posisi ini ideal, karena tubuh yang melengkung ke arah dalam akan membuka tulang belakang, menurunkan tekanan pada diskus (lempeng tulang belakang), dan meningkatkan pemulihan pada tulang belakang yang selama ini beraktivitas banyak dipengaruhi oleh gravitasi. Pastikan posisi leher sejajar dengan seluruh tubuh, gunakan bantal yang tidak terlalu tinggi dan tidak terlalu rendah, agar tidak mengakibatkan sakit kepala dan sakit leher di pagi hari.

Posisi memeluk (bantal atau pasangan)
Riset yang dilakukan oleh Dr. James Coan, psikolog dan ahli saraf dari AS menyebutkan, sentuhan fisik (dengan pasangan) saat tidur dapat mengurangi stres, baik pada pria maupun wanita. Sayangnya, posisi ini rentan membuat tubuh pegal serta memperburuk sakit otot dan sendi, apalagi jika dilakukan menahun.

Posisi tengkurap
Tidur dalam posisi tengkurap sangat tidak dianjurkan, karena dapat menimbulkan masalah tulang belakang, terutama di bagian leher. Juga dapat menimbulkan tekanan tambahan pada bagian leher akibat kepala miring ke satu sisi. Tidur tengkurap juga membuat paru-paru tidak dapat mengembang dengan baik, sehingga pasokan oksigen ke otak kurang maksimal. Posisi ini juga dapat mempengaruhi bentuk payudara pada wanita, walaupun tidak signifikan.

Jika Anda mempunyai kebiasaan mengeretakkan gigi saat tidur (bruxism), posisi ini harus dihindari. Pada saat Anda tengkurap, rahang bawah akan lebih maju daripada biasanya, sehingga menimbulkan tekanan lebih besar pada gigi bawah dan dapat berujung pada kerusakan. Posisi ini juga dapat menimbulkan gangguan saraf pada tubuh bagian atas. Posisi bantal juga membuat posisi leher tidak sejajar dengan tulang belakang, sehingga meningkatkan tekanan pada bagian leher.


Tip:
Jika Anda terpaksa harus tidur tengkurap, coba modifikasi ranjang Anda agar memiliki lubang di bagian kepala sehingga posisi leher tidak terganggu. Hal ini dapat meminimalkan tegangan pada leher, meskipun tekanan pada dada tetap tidak dapat dihindari.


0 Response to "Posisi Tidur Yang Seimbang"

Posting Komentar