Kenali Perubahan Tubuh Seiring Bertambah Usia

Info Kesehatan Seiring bertambahnya usia, ulang tahun bukan lagi saat untuk bergembira seperti ketika kita masih kanak-kanak dan remaja. Kita harus mulai beradaptasi dengan perubahan yang terjadi pada tubuh seiring bertambahnya usia per satu dekade. Bukan berarti  karena kita merasa minder, tapi mengenali perubahan tubuh bisa membantu kita agar lebih siap dan lebih menyayangi tubuh kita sendiri.

Usia 30-an :

Secara alami, proses berkurangnya hormon dimulai pada
usia 30. Metabolisme menurun 4-5 persen setiap tahunnya. Berat badan pun mudah bertambah meski kita rajin berolahraga dan pola makan tidak berubah sejak usia 20-an.

Presentase lemak tubuh mencapai 25 persen, biasanya menumpuk di pantat, paha, dan perut. Lemak ini sangat penting di masa kehamilan, namun setelah melahirkan, kumpulan lemak akan menumpuk di perut bagian bawah. Juga terjadi pengurangan massa otot.

Pembentukan sel kulit baru berkurang di atas usia 35 tahun. Mulai muncul kerutan, terutama jika Anda merokok dan banyak bekerja di bawah sinar matahari tanpa memakai tabir surya secara teratur sejak usia 20-an.

Pada awal sampai pertengahan 30-an, wanita mencapai puncak seksualitasnya – lebih mudah mencapai orgasme. Hal ini karena Anda memiliki rasa percaya diri, percaya pada pasangan, dan akumulasi pengalaman. Tapi seiring dengan penurunan hormon, libido juga akan menurun.

 Usia 40-an :

Usia ini merupakan usia wanita yang memiliki anak, sibuk dengan kegiatan mendidik dan merawat
anak. Metabolisme terus menurun. Tanpa olahraga, tubuh dapat kehilangan 250 gram massa otot
per tahun, sedangkan lemak bertambah 3 kali lipat.

Karena estrogen terus menurun, kolagen (protein berisi serat halus) dan elastin (protein yang
membentuk bagian utama jaringan serat elastis) pada kulit berkurang, sehingga kulit mulai
mengering, tidak kencang, dan semakin banyak kerutan. Berkurangnya elastisitas juga terjadi
pada lensa mata, yang menyebabkan turunnya daya penglihatan.

Usia 50-an :

Tingkat estrogen fluktuatif dan wanita memasuki masa menopause. Pada sebagian wanita, diikuti
dengan gangguan, seperi insomnia, mood swing, hot flush, dan mudah lupa.

Menurunnya estrogen juga menstimulasi penumpukan lemak pada perut, paha, pantat, cuping
telinga, pipi, dan bagian bawah mata. Tapi pada beberapa tempat, misalnya hypodermis
(lapisan bawah kulit), lemak justru terkikis sehingga kulit mengendur dan menipis.

Menopause juga menyebabkan dinding vagina kering dan kehilangan elastisitasnya, yang bisa
menimbulkan rasa sakit ketika berhubungan intim, kadang melepuh akibat tergesek. Bibir vagina
mungkin mengerut sehingga menekan klitoris, akibatnya sensitivitas organ tersebut berkurang. 
 
Usia 60-an :

Jika asupan kalsium cukup di masa lalu, tubuh akan lebih lambat mengalami masalah fisik.
Wanita yang kekurangan kalsium dan tidak berolahraga memiliki risiko tinggi osteoporosis
(hilangnya kepadatan tulang).

Hilangnya estrogen juga menyebabkan rambut kepala menipis, namun rambut bagian lain menebal
dan berwarna lebih gelap. Pipi pun mulai kempot, sel-sel kulit kehilangan kemampuan untuk
memperbaiki diri, sehingga sel kulit mati di wajah terlihat tidak merata. Sinar matahari lebih
mudah meninggalkan noda hitam pada wajah.

Berat badan mungkin berkurang atau tetap, karena metabolism tubuh menurun dan nafsu makan
juga berkurang. Sementara minat untuk melakukan hubungan seks berkurang banyak. Dan jika tidak
melakukan hubungan intim dalam jangka waktu lama, vagina akan menyusut dan kering. Bila kita tetap
ingin mempertahankan kehidupan seksual, dibutuhkan pelumas dan sentuhan lembut.

0 Response to "Kenali Perubahan Tubuh Seiring Bertambah Usia"

Posting Komentar